Senin, 25 Oktober 2010

Mau Jadi PSK Resmi? Ke Taiwan Aja!


Senin, 25 Oktober 2010 | 15:05 WIB

KOMPAS.com — Kalau ada gerebekan aparat berwajib ke rumah prostitusi, sudah barang tentu para pekerja seks komersial (PSK) bakal menjadi pihak yang kena hukum. Sementara para pelanggannya, mayoritas lelaki hidung belang, bisa melenggang senang.

Berangkat dari pertimbangan "ketidakadilan" itulah, Pemerintah Taiwan berencana menggantikan peraturan hukum yang termaktub dalam Undang-Undang (UU) Prostitusi yang sudah uzur. "Undang-undang itu habis masa berlakunya tahun depan," begitu suara pihak Kementerian Dalam Negeri sebagaimana warta media massa AP dan AFP, Senin (25/10/2010).

Sebagai gantinya, kementerian tersebut menyiapkan rancangan terbaru yang menetapkan PSK sebagai profesi resmi. Konsekuensinya, PSK mendapat perlindungan hukum pula.

Berdasarkan usulan yang diajukan, tiga hingga lima pekerja seks boleh membuka bordil kecil di Taiwan, kecuali di dekat sekolah, perumahan umum, kuil, dan rumah ibadah lainnya.

Para perempuan itu tidak akan dirazia polisi atau dijatuhi denda, seperti yang sering terjadi sekarang.

Bagaimanapun, para pejabat Kementerian Dalam Negeri menegaskan akan menggelar konsultasi publik sebelum mengambil keputusan akhir.

Khusus
Tak hanya itu, pihak berwenang Taiwan pernah mengusulkan sebuah kawasan khusus untuk para pekerja seks, tetapi kubu oposisi dan kelompok agama memperingatkan, hal itu bisa membuat industri seks menjadi sektor perdagangan yang sah.

Saat ini banyak pekerja seks yang harus membayar kepada germo, mafia, ataupun pemilik karaoke dan bar jika mendapatkan pelanggan.


Berdasarkan UU yang berlaku saat ini, pekerja seks diancam hukuman tahanan tiga hari dan denda sampai lebih dari Rp 9 juta jika tertangkap melakukan perdagangan seks. Namun, pelanggan mereka sama sekali bebas dari gugatan hukum.

Hingga saat ini Taiwan merupakan satu dari sebagian kecil negara di dunia yang menghukum pekerja seks, sedangkan pelanggannya dibebaskan.

Walau Taiwan bukan merupakan salah satu kota tujuan wisata seks dunia, industri seks di negara ini tergolong besar. Terdapat ratusan ribu pekerja seks di Taiwan dengan perputaran uang mencapai ratusan juta dollar.


Ehm, peluang bisnis baru di Taiwan J
Tergantung dari kacamata apa kita memandang. Banyak aspek yang melatarbelakangi mengapa seseorang memilih untuk menjadi pekerja seks komersial sebagai jalan hidupnya, salah satunya tentu factor ekonomi.
Kita tidak bisa men-judge seseorang karena ia seorang PSK karena mungkin saja ia tidak punya pilihan lain, beda soal jika ia punya pilihan tapi ia sengaja memilih yang salah.
Menanggapi artikel diatas, saya kira pihak terkait harus menetapkan UU yang juga menjerat para lelaki hidung belang, sedangkan wacana untuk menetapkan PSK sebagai sebuah profesi resmi mungkin perlu dipikirkan lebih matang dan mendalam, apakah akan mendatangkan kebaikan untuk saat ini dan di masa yang akan datang?! Mungkin akan lebih baik jika pihak terkait memikirkan wacana lain, misalnya pengadaan lapangan pekerjaan lain buat para PSK.

Senin, 11 Oktober 2010

Badan POM Pastikan Indomie Aman


Senin, 11 Oktober 2010 | 12:43 WIB

Indomie menjadi sorotan media di Taiwan saat dirazia Departemen Kesehatan setempat karena dinilain mengandung bahan yang dilarang, seperti disiarkan PTS (Public Televison Service) Taiwan.

JAKARTA, KOMPAS.com —  Menanggapi merebaknya kabar razia mi instan merek Indomie di Taiwan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa produk Indomie yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi dan tidak membahayakan masyarakat.

"Produk Indomie di Indonesia yang terdaftar sudah memenuhi syarat dan aman," ungkap Kepala BPOM Kustantinah kepada Kompas.com, Senin (11/10/2010).

Kustantinah menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan apakah Indomie yang beredar di Taiwan sama dengan yang dipasarkan di Indonesia.

"Saya tidak tahu produk Indomie yang beredar di Taiwan. Tiap negara punya syarat tersendiri dan terkadang berbeda. Saya bicara untuk produk Indomie di Indonesia. Persyaratan yang kita terapkan mengacu pada syarat secara internasional, yakni Codex, badan standardisasi internasional. Sesuai standar itu, kita kembali mengkaji agar bisa mendapatkan risiko paparan maksimum dari bahan tambahan pangan," ujarnya.

Petugas Departemen Kesehatan dan Makanan Taiwan melakukan razia mendadak ke beberapa toko dan menyita mi instan Indomie produksi Indonesia. Mereka menyatakan, mi instan buatan Indofood tersebut mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang diperjualbelikan.

Seperti dilaporkan Blindie Lee, bloger Kompasiana, menurut tes yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taiwan, Indomie memiliki 2 bahan pengawet yang tidak lolos dalam klasifikasi barang impor, yaitu bahan pengawet hydroxy methyl benzoate pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya.

BPOM Indonesia harus benar-benar menanggapi hal ini dengan serius. Produk yang di razia di Taiwan adalah produk Indomie produksi Indonesia, yang jadi pertanyaan adalah apakah standarisasi kualitas produk yang diedarkan di Indonesia & diekspor ke Taiwan itu berbeda??? Jika iya maka Indomie yang beredar di Indonesia tentu aman-aman saja untuk dikonsumsi namun jika tidak maka BPOM Indonesia perlu lebih cermat & cerdas dalam mengawasi peredaran makanan di negeri ini agar masyarakat bisa makan dengan tenang & kenyang!!!

Sabtu, 09 Oktober 2010

Borneo Extravaganza 2010


Kalimantan Tidak Kalah dari Bali
Jumat, 8 Oktober 2010 | 20:12 WIB

KUTA, KOMPAS.com - Empat provinsi di Pulau Kalimantan menggelar promosi bersama bertajuk Borneo Extravaganza 2010 di sebuah mal di kawasan wisata Kuta, Bali, Jumat (8/10). Lewat kegi atan dua hari itu, para pemangku kepentingan di Kalimantan ingin menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

"Kalimantan tidak kalah dengan Bali. Pulau itu kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya serta pesona alamnya. Melalui pameran wisata seperti inilah kesempatan membuka apa-apa yang dimiliki pulau itu kepada para turis. Semoga lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Borneo," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Iptek Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Titin Soekarya, dalam acara pembukaan pameran itu di Kuta, Jumat (8/10).

Borneo Extravaganza merupakan salah satu kegiatan pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan provinsi yang ada di Kalimantan, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan . Acara ini pertama kali diselenggarakan di Mal Taman Anggrek, Jakarta, pada 2004 lalu. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Borneo Extravaganza keempat.

Dikatakan, luasnya wilayah Nusantara harus ditawarkan pada para turis asing. Jenis wisata yang potensial, antara lain berpetualang masuk hutan belantara, mendaki gunung, dan melihat langsung hutan yang selama ini dikenal dengan paru-paru dunia, seperti Taman Nasional Danau Sentarum dan Betung Kerihun di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Orang juga selalu rindu dengan suasana pasar terapung di Kalimantan. Kita dorong agar masyarakat di sekitarnya membuka penginapan sehingga menjadi tempat penginapan ( homestay) yang pasti digemari wisatawan," kata Titin.

Selama pameran, Borneo Extravaganza antara lain menyajikan paparan tentang potensi wisata yang kini digiatkan, seperti Museum Mulawarman, Tugu Khatulistiwa, serta Wisata Sungai Mahakam, Barito, dan Kapuas. Sedangkan pada wisata kuliner, disajikan sensasi menikmati makanan khas Kalimantan tempo dulu dan sekarang yang sudah bercampur dengan budaya Melayu dan Bugis. (Laporan wartawan KOMPAS Robertus Benny Dwi Koesnanto)


Seratus persen benar, Kalimantan adalah pulau yang eksotis, menyimpan misteri alam yang sensasional, hutannya adalah paru-paru dunia, sungainya adalah yang terpanjang di Indonesia, kulinernya tiada duanya. Promo seperti ini amat potensial untuk memajukan wisata pulau Kalimantan.
Last, sebagai orang Kalimantan, secara khusus Kalimantan Barat, saya hanya mau bilang :  “Welcome to my beautifull West Borneo !!!”

Ini Dia Putri Indonesia 2010


Sabtu, 9 Oktober 2010 | 03:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Indonesia DKI Jakarta IV, Nadine Alexandra Dewi Ames dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2010, pada Grand Final Pemilihan Putri Indonesia 2010 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (8/10/2010) malam.

Selama 10 hari masa karantina, dari 37 finalis akhirnya Nadine Alexandra Dewi Ames (22) terpilih menjadi Putri Indonesia 2010. Dia akan menjadi wakil Indonesia pada pemilihan Miss Universe 2011.

Congratulation !!! Semoga benar-benar bisa mengharumkan nama Indonesia & memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia. Amin.

Kamis, 07 Oktober 2010

Perkosaan di kam pengungsi Haiti


BBCIndonesia.com - detikNews
Kondisi kam pengungsi di Haiti dinilai sangat memprihatinkan

Kondisi dua pertiga kam pengungsi yang dihuni para korban gempa bumi dahsyat di Haiti sangat memprihatinkan.

Penilaian ini disampaikan organisasi Amerika Serikat, Refugees International, sepuluh bulan setelah bencana terjadi.

Gempa bumi tersebut menewaskan setidaknya 250 ribu jiwa dan lebih dari 1 juta warga kehilangan tempat tinggal.

Juru bicara Refugees International Melanie Teff kepada BBC mengatakan para wanita terpaksa menjual diri untuk mendapatkan makanan.

Teff juga mengatakan perkosaan beramai-ramai biasa terjadi di berbagai tempat penampungan.
Dikusasi preman
Teff mengatakan tempat-tempat penampungan tidak layak dihuni dan perlindungan keamanan bagi para pengungsi sangat minim.

Menurut Teff, banyak kam dikuasai para preman, membuat suasana di tempat penampungan menjadi menakutkan.

Teff meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih besar kepada para pengungsi.

Mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang juga utusan khusus PBB untuk Haiti mengatakan frustrasi dengan lambatnya penyaluran bantuan yang dijanjikan.

Namun Clinton mengisyaratkan bahwa pemerintah AS segera mengirim apa yang ia sebut uang muka bantuan dalam jumlah besar.

(bbc/bbc)


“Juru bicara Refugees International Melanie Teff kepada BBC mengatakan para wanita terpaksa menjual diri untuk mendapatkan makanan.
Teff juga mengatakan perkosaan beramai-ramai biasa terjadi di berbagai tempat penampungan.”
Siapa yang tidak menahan nafas ketika membaca berita diatas !!! Pantas saja kalau Bill Clinton yang adalah utusan khusus PBB mengatakan FRUSTASI dengan lambatnya bantuan yang dijanjikan.
Para pengungsi seharusnya mendapatkan hidup yang layak walaupun di kamp pengungsian, bayangkan saja mereka sudah kehilangan seluruh harta benda, belum lagi bagi mereka yang tercerai-berai dengan sanak familinya, betapa berat beban fisik & psikologis yang harus mereka tanggung. Selayaknya mereka mendapatkan perlindungan bukan sebaliknya.