Pernah membayangkan, seorang ibu-ibu tukang jamu gendong bisa menyekolahkan dua orang anaknya sampai jenjang S2, yang satu sudah selesai dan yang satunya lagi sedang study di………JEPANG!! (saya nonton kisah ini di sebuah acara talk show favorit saya).
Jadi ceritanya dulu si mbok jamu sangat ingin melanjutkan sekolah setelah tamat dari SR (Sekolah Rakyat) tapi orang tuanya tidak mau menyekolahkannya dengan alasan anak cewek tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena toh akhirnya nanti ke dapur juga, lebih baik kerja saja buat bantu adik-adik!!!
Bermula dari situlah si mbok jamu bertekad kalau nanti dia punya anak, anaknya harus sekolah setinggi-tingginya :)
Ya walaupun jalan yang harus ditempuh bukanlah mudah, si mbok jamu ini sudah jualan jamu sekitar tiga puluh tahunan (dari akhir tahun ‘78). Pastilah banyak suka-duka yang sudah dilewatinya, dan ada saat-saat dimana ia merasa drop tapi ia tak menyerah, ia terus maju. Mengapa? Karna ia PUNYA TUJUAN. Apa tujuannya? Ia menyekolahkan anaknya supaya anaknya bisa hidup lebih baik, bisa jadi orang sukses, supaya kalau ibunya keliling jualan jamu gendong minimal anaknya bisa punya pabrik jamu sendiri.
Saya jadi ingat sama adik saya yang cowok, sudah beberapa lama ini dia rajin banget menabung padahal sebelumnya dia orangnya boros. Kenapa dia bisa berubah drastis kayak gitu? Karena dia punya ‘tujuan’ buat beli sebuah type HP yang dia suka.
Bisa dibayangkan betapa besarnya pengaruh satu kata yang namanya ‘tujuan’. Karna memiliki tujuan seseorang akan berusaha melakukan apapun dengan semaksimal mungkin untuk meraih tujuan itu. Bagi orang yang punya tujuan, satu dua bahkan ratusan rintangan bukanlah jadi soal, kenapa? Karena mereka punya pandangan jauh kedepan, karena mereka tau dan percaya kalau mereka tidak menyerah mereka akan segera sampai ke tujuannya masing-masing.
Mengutip sepenggal kalimat yang pernah saya baca di sebuah majalah rohani, “Orang yang ikut lari marathon juga tidak bisa melihat garis finishnya, tapi mengapa mereka terus berlari? Karena mereka tau dan percaya kalau garis finish (tujuan) nya itu pasti ada di depansana ”. (sushe)
Jadi ceritanya dulu si mbok jamu sangat ingin melanjutkan sekolah setelah tamat dari SR (Sekolah Rakyat) tapi orang tuanya tidak mau menyekolahkannya dengan alasan anak cewek tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena toh akhirnya nanti ke dapur juga, lebih baik kerja saja buat bantu adik-adik!!!
Bermula dari situlah si mbok jamu bertekad kalau nanti dia punya anak, anaknya harus sekolah setinggi-tingginya :)
Ya walaupun jalan yang harus ditempuh bukanlah mudah, si mbok jamu ini sudah jualan jamu sekitar tiga puluh tahunan (dari akhir tahun ‘78). Pastilah banyak suka-duka yang sudah dilewatinya, dan ada saat-saat dimana ia merasa drop tapi ia tak menyerah, ia terus maju. Mengapa? Karna ia PUNYA TUJUAN. Apa tujuannya? Ia menyekolahkan anaknya supaya anaknya bisa hidup lebih baik, bisa jadi orang sukses, supaya kalau ibunya keliling jualan jamu gendong minimal anaknya bisa punya pabrik jamu sendiri.
Saya jadi ingat sama adik saya yang cowok, sudah beberapa lama ini dia rajin banget menabung padahal sebelumnya dia orangnya boros. Kenapa dia bisa berubah drastis kayak gitu? Karena dia punya ‘tujuan’ buat beli sebuah type HP yang dia suka.
Bisa dibayangkan betapa besarnya pengaruh satu kata yang namanya ‘tujuan’. Karna memiliki tujuan seseorang akan berusaha melakukan apapun dengan semaksimal mungkin untuk meraih tujuan itu. Bagi orang yang punya tujuan, satu dua bahkan ratusan rintangan bukanlah jadi soal, kenapa? Karena mereka punya pandangan jauh kedepan, karena mereka tau dan percaya kalau mereka tidak menyerah mereka akan segera sampai ke tujuannya masing-masing.
Mengutip sepenggal kalimat yang pernah saya baca di sebuah majalah rohani, “Orang yang ikut lari marathon juga tidak bisa melihat garis finishnya, tapi mengapa mereka terus berlari? Karena mereka tau dan percaya kalau garis finish (tujuan) nya itu pasti ada di depan
“it means impossible is nothin9”